Mungkin banyak dari kalian yang kurang familiar dengan kata Hitchhiking padahal metode ini adalah metode yang sakti banget dalam menjaga kantong kita tetap aman saat travelling. Aku akan beritahu kalian apa itu hitchhiking.
Aku telah banyak sekali melakukan trip dengan hitchhiking dan sebagaian besar trip tersebut sangat menyenangkan walaupun kita sebagai perempuan harus lebih berhati-hati dalam melakukan hal ini.
Apa itu Hitchhiking?
Hitchhiking adalah sebuah gaya murah dalam melakukan perjalanan dengan cara menunjukkan jempol di jalanan untuk mendapatkan tumpangan kendaraan dari orang lain secara gratis. Orang yang melakukan gaya ini biasanya disebut hitchhiker. Selain menggunakan jempol untuk mencari tumpangan, kamu juga bisa membuat sign dari kertas atau kardus yang betuliskan kota yang kamu tuju sehingga bisa mempermudah orang yang ingin memberi tumpanganmu. Biaanya kamu bisa mendapatkan tumpangan dari sebuah mobil, truck, motor dan bus.
Hitchhiking memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang yang berbeda dan menarik dari latar belakang yang berbeda. Selain itu, hitchhiking ini memberikan perasaan free as bird karena kamu gak terikat dengan apapun.
Di Eropa gaya traveling ini sangat lumrah dilakukan oleh anak muda yang memiliki budget terbatas untuk melakukan perjalanan yang cukup lama. Namun, untuk orang Indonesia kayanya jarang ya karena agak menakutkan. Gilasih numpang ama orang? Nanti diculik lo! Nanti diperkosa lo! Gak takut lo? Karena ketakutan-ketakutan itu, banyak orang Indonesia yang lebih memilih traveling dengan lebih aman bersama teman – teman yang pastinya akan merogoh kocek dalam dompet. Menurut aku, Hichhiking ini menantang banget, memberikan banyak sekali pengalaman luar biasa dalam kehidupan aku. Bersyukur banget sih pernah melakukan hitchhiking dalam kehidupanku karena pada akhirnya aku punya pengalaman traveling yang beda dari orang pada umumnya.






Pengalaman hitchhiking
Pada tahun 2015 aku jalan-jalan keliling Islandia dengan melakukan hitchhiking karena pada dasarnya melakukan hitchhiking di negara Scandinavia, seperti Norwegia, Islandia, Findlandia, Swedia dan Denmark itu sangat aman dan kamu juga bisa mendirikan tenda di hutan ketika kamu ingin tidur yang pastinya gratisan juga. Karena masih muda dan memiliki keadaan fisik yang masih oke, aku rasa traveling dengan metode ini sangat menyenangkan dan menantang. Gak cuma dapat tumpangan dari mobil, tapi aku juga dapat tumpangan dari bus sekolah, bus biasa sampai berkali-kali naik truk tronton. Nah disini, kemampuan Bahasa asing aku diasah karena kebanyakan dari mereka gak bisa Bahasa inggris dan aku harus coba-coba pake Bahasa Norwegia dan Islandia.
Selain itu, aku juga pernah melakukan hitchhiking keliling Norwegia, Swedia dan Finlandia. Gak Cuma mendapatkan tumpangan secara gratis, aku juga mendapatkan teman baru loh karena akhirnya pas di dalam mobil itu aku ngobrol sama mereka dan berakhir dengan membagikan sosial media satu sama lain.
Melakukan hitchhiking sebagai seorang wanita itu susah-susah gampang tapi pastinya lebih cepat dapat tumpangan daripada hitchhiker pria karena banyak orang takut mengangkut pria asing ke dalam mobilnya sedangkan prempuan itu lebih terlihat tidak berbahaya. Para memberi tumpangan biasanya mengatakan jika mereka lebih suka mengangkut wanita dan pasangan sedangkan mereka takut dibunuh jika mengangkut laki-laki. Sebagai hitchhiker prempuan, kamu harus lebih berhati-hati dan bener-bener mengikuti kata hati dalam menerima tawaran dari pemilik mobil. Aku selalu pake cincin ditangan seakan-akan aku udah menikah jadi kesempatan para pemberi penumpang untuk merayu kamu itu lebih rendah.
Hitchhiking ini memerlukan mental yang baja dan muka tebal karena kamu harus berani berdiri di pinggir jalan yang gak sebentar sambil tersenyum lebar dan berharap ada yang berbelas kasih dan berhenti untuk memberikan tumpangan. Proses aku menjadi bermuka tebal itu lumayan lama ya. Awalnya malu banget minta tebengan gratis tapi lama-lama kok gak tau malu. Eh! Pada akhirnya aku bisa bilang kalo trip aku di negara Scandinavia sudah membentuk aku menjadi orang yang bermental baja dan bermuka tebal.
Kalian pasti mikir, kok lo berani banget? Yes, aku itu orangnya berpikir positif banget tapi mengikuti hati nurani pas travelling. Kalo misalnnya ada orang yang kasih tumpangan tapi hati ini gak srek, aku akan tolak baik-baik dan bilang kalo aku gak searah dengan mereka. Makanya aku lebih suka pake jempol daripada pake sign karena kalo gak srek sama orangnya bisa pura-pura gak searah. Jadi tidak ada hati yang terluka gitu. Aku hanya mau masuk mobil kalo hati ini bilang iya. Sekali lagi aku ingetin Ketika traveling sendirian, temen yang kamu harus andalkan itu ya diri kita sendiri. Jadi ikuti kata hatimu deh dalam memutuskan segala hal.



Jadi buat kamu yang memiliki budget terbatas tapi pengen jalan-jalan keliling Eropa terutama negara Scandinavia yang terkenal mahal, kamu bisa melakukan metode hitchhiking. Ingat bahwa metode ini hanya untuk orang yang bermental baja dan bermuka terbal. Jika kamu lebih suka liburan santai ala princess, buang jauh-jauh metode ini karena kamu gak bakal suka.
Selamat berhitchikking ria dan jalan-jalan!