Beberapa wanita cantik ini berbaik hati untuk membagikan cerita Au Pair mereka di Eropa. Jadi buat kamu yang masih penasaran tentang program Au Pair dan ingin tahu bagaimana pengalaman beberapa orang yang telah melakukan Au Pair, silahkan baca cerita para Au Pair di bawah ini.
TIWI MAKPAL
Pada tahun 2014, aku melakukan program Au pair di Belanda dan menemukan host family melalui agensi Au Pair, Smiling Faces. Sewaktu menjadi Au Pair, aku merasa sedikit kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas host family, budaya mereka, serta memahami Bahasa mereka. Secara aku gak bisa Bahasa Belanda saat itu. Tapi walaupaun demikian, I stay positive! dan berusaha untuk menghadapi tantangan tersebut dengan rajin ikut les Bahasa Belanda dan berlatih Bahasa Belanda dengan anak-anak yang aku asuh. It worked at the end.
Yang paling aku suka dari Au Pair itu adalah memiliki keluarga baru di negara lain serta belajar budaya baru. Selain itu, aku bisa jalan – jalan keliling Eropa, bertemu teman baru, belajar Bahasa baru dan tentunya menjadi lebih dewasa dan mandiri.
“Au Pair is the Experience of a lifetime “
REZKY JUNIASI LUDONG
Hi teman – teman, aku pernah jadi Au Pair di Belanda (2015 – 2016) dan Spanyol (2017 – 2018). Aku dapat host family di Belanda atas rekomendasi temen aku dan melaui Aupair World untuk mendapatkan host family di Spanyol.
Tantangan selama jadi aupair itu banyak banget, yet amazing haha. Pertama itu menurutku budaya, jam makan kita aja beda apalagi menu makanan kita, di Indonesia kebiasaan makan berat 3 kali sehari, di Belanda makan berat cuma saat makan malam aja, sering bikin perutku keroncongan di malam hari, ada banyak budaya lain yang tentunya kita perlu waktu untuk beradaptasi. Tantangan selanjutnya yang kalau kita pahami dengan baik sebenarnya wajar sih, dimana host kids pasti awalnya ngebandingin kita dengan aupair sebelumnya, yah seakan-akan kita hidup dalam bayang-bayang Au Pair sebelumnya, wajar saja sih, karena mereka telah menghabkan waktu setahun bersama Au Pair sebelumnya dan pastinya sudah terbiasa dengan kebiasaan aupair sebelumnya yang mungkin tidak ada di kita.
Selajutnya, awal jadi aupair itu gak semudah dan gak sebahagia yang kita ekpektasikan, cari temen itu susah banget. Waktu di Belanda agak lebih mudah karena Arista kenalin dengan beberapa teman dia yang masih bakalan stay di Belanda, tapi tidak dengan Spanyol! Waktu jadi aupair di Spanyol, itu adalah masa tersulit yang ngajarin aku banyak hal. Aku tinggal di perdesaan sekitar 50 menit dari pusat kota Barcelona, di rumah itu cuma host mom aja yg bisa berbahasa inggris dan aku baru tau tentang ini tuh pas udah nyampe sana, daerah rumah sepi banget dan gak ada orang yang bisa ngomong bahasa inggris sama sekali, sampe akhirnya ketemu 1 orang aupair juga yang bisa ngomong bahasa Inggris, akhirnya pun dia menjadi temen hangout aku satu-satunya.
Jadi aupair itu mengubah diri ku banget, menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab itu sudah pasti dimana kita jauh dari orang-orang yang mengontrol hidup kita selama ini dan akhirnya kita bener-bener pegang kendali atas hidup ini. Selain itu, aku tuh jadi lebih berpikir cepat dan mampu ambil keputusan, karena jadi aupair itu gak ada sekolahnya, kita ambil keputusan berdasarkan insting dan pastinya harus berani bertanggung jawab. Dari sisi bahasa, untuk bahasa inggris pastinya akan lebih lancar karena setiap hari harus berbahasa Inggris, juga punya kesempatan belajar bahasa lain yaitu bahasa balanda dan bahasa spanyol, walaupun sekarang mungkin sudah lupa hahaha. Terakhir, yang tidak kalah pentingnya, pola pikir kita jadi lebih terbuka, lebih bisa menempatkan diri kita di posisi orang lain dan lebih straight forward yang dulunya sebagai orang Indonesia susah banget dilakuin karena gak enakan tapi setelah 2 tahun tinggal di budaya yang berbeda lebih belajar buat nyampein dengan leluasa apa yang menjadi pendapat kita terhadap orang lain atau ketika tidak sepaham dengan orang lain.
“Au Pair is Amazing”
CHRISKA ROULLY ADELINE SINAGA
Gue pernah jadi Au Pair di Amsterdam, Belanda tahun 2018 – 2019 dan gue dapet host family ini dari dari temen gue yang merupakan au pair sebelumnya. Selama au pair, banyak banget tantangan yang gue hadapi, yaitu:
- Orang Belanda terlalu terbuka dalam berbicara dan menyampaikan pendapat yang terkadang menusuk jiwa dan raga (yang aku lakukan adalah mendengarkan dan terkadang aku juga nangis karena tidak tahan dengan pembicaraan mereka dan karena tidak tau harus berbuat apa).
- Tidak mengerti dengan tipe bercandaan orang Belanda (tersenyum saja, pura – pura paham padahal kosong)
- Cuaca yang terlalu dingin dan berangin (Tips: pake baju setebal mungkin dan sering – sering minum air hangat)
Walaupun tantangannya banyak banget sebagai au pair, gue merasa beruntung banget dengan host family gue, karena mereka tuh baik banget dan memperlakukan gue seperti keluarga mereka sendiri.
Selama menjadi au pair, gue punya kesempatan untuk belajar belajar Bahasa belanda, meningkatkan Bahasa Inggris, jalan – jalan keliling Eropa, join komunitas tari, dan tentunya punya temen baru yang banyak banget. Au pair is the greatest moment in my life!
VIDYA MUARIFATUSSADIAH
Halo temen – temen, aku mau cerita sedikit mengenai pengalaman Au Pair aku di Norwegia dan Belanda. Jadi, website pertama yang aku kunjungi untuk menemukan host family adalah di au pair world tapi gak menemukan host family juga sampai berbulan-bulan. Pada akhirnya, aku menemukan host family di website yang berbeda dan mereka itu tinggal di Norwegia. Sesungguhnya, aku tuh gak niat untuk jadi au pair di Norwegia dan pengennya tuh jadi Au Pair di Belanda. Tapi gak apa-apalah, uang sakunya lebih banyak. haha
Tantangan sebagai Au pair itu banyak banget. Yang paling berat menurut aku itu adalah ketika harus bernegosiasi dengan anak-anak, mengajarkan mereka hal baik, serta saat harus menjadi penengah buat mereka ketika mereka bertengkar. Selain itu, aku juga mengalami kesulitan untuk beradaptasi sama host family, gaya hidupnya, perilakunya, secara mereka ini keluarga Pakistan.
Untungnya jadi Au pair itu banyak banget. Aku seneng banget jadi Au pair karena aku bisa jalan – jalan keliling Eropa, punya pengalaman tinggal di Eropa dan memperluas jaringan pertemanan aku. Pengalaman Au Pairku gak akan terlupakanlah deh pokoknya!
ANISA FARDHANI
I was an Au Pair in The Netherlands from 2013 to 2014 and I found my host family on Bright Au Pair.Some people might face challenges like adjusting to new environments, making new friends, and feeling homesick, but for me, the biggest challenge was the language barrier. My host-kids (when I started the Au Pair) were 3 weeks old and 3 years old. I did not speak Dutch language back then and the boys didn’t understand any English. It was quite challenging to communicate with the kids at the beginning. So, normally I just used English AND body languages with them.
Living in a new country, making new friends from other countries, travelling, all those experiences are what I like from being an Au Pair. The thing I value is that I got to learn the culture and language directly as a part of the family. It taught me how Dutch people live as an individual and family, how they raised the children, how they see things differently. But the most important thing is that I learned a lot about myself.
CRYSTAL GAYUH LESTARI
I found my host family using an agency that connects applicants & HF. The name is Fitzeman. During my Au Pair period, I face some challenges. The unspoken things they want such as privacy & family time. I remember my HF always closed a detachable door every night before they slept or during weekend. It was to limit the main house and my area. At the beginning I did not get it but then I realised when there was morning argument between kids and the father. Somehow, it is a way to let us respect each other life despite living in the same house. Aside from that, I was always vocal in communicating things with them. Luckily, I landed in the Netherlands. Dutch are known for being direct, so I learn to adopt their culture by being honest.
Because of Au Pair, I learned about life in another side of the world. Things that I have never seen before was happening in front of my face. I was an impatient person & tend to be driven by work before I went for au pair. However, doing au pair is a good way to be chill about life, do traveling and see things from another point of view. I think the most thing I value as being an au pair is the part of knowing that life is just the same everywhere. It is eventually a matter of your perspective & how much have you known about life. Well, I mostly signify that from people I met during traveling. I do learn a lot from them. I could say that my Au Pair experience is Unforgettable. Blissful. Amazing.
Nah, semoga aja melalui cerita diatas, kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai Au Pair. Walaupun banyak sekali tantangan yang akan kamu hadapi saat menjadi Au Pair, secara gak sadar kita pasti bisa mengatasinya dan bahkan akhirnya bisa belajar hal baru untuk kehidupan kita. Mantep gak tuh?
Jika kamu masih punya pertanyaan tentang au pair, bisa langsung comment dibawah ini. Selain itu, jika kamu adalah au pair dan mau berbagi cerita mengenai pengalaman kamu, silahkan bagikan cerita kamu di comment bawah dan aku bakal seneng banget buat bacanya.